Saturday, 16 November 2013



Pil KB masih menjadi kontrasepsi favorit bagi beberapa pasangan suami istri. Sebuah studi baru menyebut konsumsi pil KB bisa mengubah selera wanita terhadap pria. Perempuan yang mengonsumsi pil KB lebih menyukai pria berwajah feminin ketimbang yang macho.

Adalah studi baru di Skotlandia yang mengungkapkan bahwa wanita yang mengonsumsi pil KB lebih tertarik dengan pria yang berwajah feminin dibandingkan pria yang berwajah macho (maskulin). Dua uji coba dalam studi tersebut melibatkan 55 perempuan heteroseksual.

Perempuan itu diminta mengubah gambar digital wajah laki-laki sampai mereka menemukan kriteria yang cocok untuk pasangan jangka panjang dan pendek. Setelah tes itu, 18 dari 55 perempuan minum pil KB. Tiga bulan kemudian mereka melakukan tes serupa.

Hasilnya, wanita yang minum pil KB lebih memilih pria dengan kriteria lebih feminin, misalnya yang memiliki tulang pipi menonjol serta struktur rahang dan wajah yang lebar. Untuk memastikan hasil 'gambar digital' ini, peneliti menemui 170 pasangan heteroseksual di mana setengah dari pasangan wanita sedang mengonsumsi pil KB.


Peneliti mengambil foto laki-laki yang wajahnya sudah diubah secara digital agar telihat kurang maskulin. Para relawan itu pun melihat gambar asli tersebut dan diperbolehkan mengubah hingga mereka anggap wajah itu maskulin. Perempuan yang mengonsumsi pil ternyata memilih pasangan pria yang wajahnya lebih feminim.

"Itu tidak mengherankan. Perempuan yang mengonsumsi pil tampaknya bereaksi terhadap pasangan pria dengan cara yang sama dengan wanita hamil hingga ia memilih pasangan yang lembut dan itu disebabkan oleh hormon," jelas Dr SM Bandukwala, konsultan dan ahli diabetes di RS LH Hiranandani.

Estrogen dan progesteron adalah dua hormon utama yang bekerja pada tubuh wanita dan ada interaksi kompleks di antara keduanya selama kehamilan. Wanita hamil ketika sperma pria membuahi sel telur yang dilepaskan dari indung telurnya. Telur ini melekat di rahim di mana ia menerima makanan dan berkembang menjadi janin.

Di sinilah hormon mengontrol ovulasi atau proses telur melepaskan diri dari indung telur sekaligus mempersiapkan tubuh untuk memelihara telur yang dibuahi. Ketika kontrasepsi bekerja, mereka akan menekan fungsi kelenjar endokrin utama (hipotalamus dan hipofisis) yang mengatur sekresi hormon.

"Karena lebih banyak hormon yang dilepaskan ke dalam sistem, maka hormon ini akan mengirim sinyal ke tubuh seperti saat keadaan hamil. Jadi wanita yang minum pil KB mirip dengan wanita hamil," papar ahli endoskopi ginekologi dan bedah panggul, Dr Uddhav Raj.

Perubahan suasana hati yang disebabkan hormon juga berperan penting ketika wanita lebih memilih pasangan dengan karakteristik yang lembut. Menurut Dr Raj, hormon perempuan tak hanya menyebabakan perubahan fisiologis tapi juga psikologis. Oleh karena itu penggunaan jangka panjang pil KB bisa mengubah suasan hati wanita.

"Ketidakmampuan wanita untuk mengatasi perubahan emosionalnya yang tak menentu akan menjadikan ia memilih pasangan yang santun, lembut, dan bisa memberi dukungan. Dibanding memilih pasangan yang kasar dan malah memperburuk suasana," jelas Dr Raj.

Sementara itu, masih ada orang yang percaya pil KB menyebabkan mual, sakit kepala, peningkatan berat badan, atau bahkan memperbesar risiko kanker payudara dan ovarium. Namun Dr Raj mengatakan pandangan seperti itu hanya kesalahpahaman saja, demikian dilansir Times Of India, Kamis(26/9/2013).

"Pil KB dikatakan bisa meningkatkan risiko penyakit kulit dan bahkan sulit hamil setelah mengonsumsinya. Asalkan mereka dikonsumsi di bawah pengawasan dokter, efek sampingnya tidak semengkhawatirkan itu," kata Dr Raj. 

0 komentar:

Post a Comment

...ASSALAMU'ALAIKUM WR.WB...

"Selamat Datang Di Gudangnya Ilmu & Kata-Kata Blog"

×
Jangan Lupa Di LIKE Yah...